Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Matahari

Dalam kajian kali ini, akan kita bahas mengenai bintang yang paling dekat ke Bumi yaitu Matahari beserta lapisan matahari yaitu fotosfer, kromosfer, dan korona. Bintang adalah benda langit yang dapat memancarkan cahaya sendiri.  Kumpulan bintang disebut galaksi dan matahari termasuk dalam galaksi Bima Sakti (Milky Way). Matahari adalah bintang yang relatif kecil di dalam jagat raya dan yang paling dekat ke Bumi. Jarak rata-rata Bumi ke Matahari adalah 150 juta kilomater atau sering disebut satu satuan astronomi (1SA). Matahari terbentuk sekitar 5 milyar tahun yang lalu, terdiri atas bola api raksasa. Suhu permukaan Matahari sekitar 6000 C, tetapi bagian intinya mencapai 15 juta derajat Celcius. Matahari terdiri atas materi gas dengan komposisi hidrogen 70%, helium 25%, dan unsur lain 5%.

Jarak antar bintang dinyatakan dalam satuan "tahun cahaya". Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam  satu tahun. Jarak matahari ke bumi hanya 150 juta kilometer, sedangkan jarak bintang ke matahari yang terdekat kedua adalah Alpha Centauri berjarak sekitar 4.35 tahun cahaya atau jarak Alpha Centauri ke Bumi sekitar 270.000 kali jarak Bumi-Matahari.




Atmosfer matahari terdiri dari tiga bagian yaitu fotosfer, kromosfer, dan korona. Permukaan matahari disebut fotosfer. Hasil penyelidikan dengan teleskop fotosfer terdiri dari butiran bercahaya (granular) dengan diameter sekitar 1500 km. Waktu hidup granular sekitar 10 menit. Kromosfer adalah lapisan atmosfer matahari di atas fotosfer dengan ketebalan sekitar 16000 km. Kromosfer 1000 kali kurang rapat daripada fotosfer. Temperaturnya dapat mencapai antara lima puluh ribu sampai sejuta Kelvin pada ketebalan 2000 km di bagian bawah kromosfer. Diluar kromosfer terdapat korona yang terlihat seperti mahkota yang tampak waktu terjadi gerhana matahari. Cahaya korona yang tampak akibat hamburan cahaya matahrari oleh elektron elektron dan patikel partikel dalam korona.

Karena temperatur tinggi maka gas korona melakukan tekanan keluar yang besar, dengan demikian terjadi gaya keluar yang lebih besar daripada gaya gravitasi. Akibatnya gas dari lapisan korona mengalir menjauhi matahari. Dekat dengan matahari, ekspansi gas lambat karena gravitasi matahari cukup besar. Dengan bertambahnya jarak dari matahari maka gravitasi mengecil, sehingga aliran gas menjadi lebih cepat. Aliran gas dengan kecepatan tinggi ini disebut angin matahari. 

Sumber: Ilmu Kebumian dan Antariksa. Prof Bayong Tjasyono, DEA.


Post a Comment for "Matahari"